Header Ads

test

Sehari di Melbourne dan Sidney Australia

Pada tanggal 29 Nopember s.d 10 Desember 2009, saya sebagai Kepala SMA Muhammadiyah 1 Gresik yang belum genap 1 bulan (dilantik pada tanggal 5 Nopember 2009 oleh Bp Prof Dr Syafik Mughni) ditunjuk oleh Direktorat Pembinaan SMA Untuk menjadi TIM Kunjungan Kerja Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan RSMA-BI khususnya kolaborasi internasional melalui program Sister School.

TIM yang ditunjuk Direktorat Pembinaan SMA terdiri dari tiga komponen yaituSekolah, Staf DirektoratPembinaan SMA dan Fasilitator RSMABI dengan tujuan Australia, Amerika dan Inggris. Khusus untuk Australia, kunjungan kerja di fokuskan ke Canberra mengingat Kedutaan Besar Australia berada di Canberra dan Banyak Sekolah Indonesia yang sudah melakukan Sister School dengan Narrrah bundah, Queen Beyan, Melrose danTelophea park School.

Setelah lima hari melakukan kunjungan ke Sekolah, Yayasan Pendidikan dan Departemen pendidikan Australia. Acara yang sudah dijadwalkan bisa berjalan dengan sukses dan lancar karena Atase Pendidikan Di Australia sangat merespon kegiatan ini dan menfasilitasinya. Support Bapak Yoni Utomo selaku staff atase pendidikan sangat luar biasa, pada saat waktu yang kosong kami diajak ke tempat rekreatif dan strategis diantaranya Parlement House, Museum Nasional Australia, Monumen bersejarah dan Menara Telekomunikasi yang bisa melihat keseluruhan kota Canberra.
Pada hari Kamis muncul rekomendasi dari pak yoni kalau ke Australia belum ke Melbourne dianggap belum ke Australia. kami kemudian memutuskan untuk membeli tiket liburan dua hari (Sabtu dan Minggu) Ke Melbourne dan Sydney. Ada 3 alternatif yang bisa dipilih untuk bisa menuju Melbourneyaitu Pesawat, kereta api dan Bus. Kita mencoba mencari tiket kereta api ke stasiun Canberra, namun dengan beberapa pertimbangan akhirnya kita batalkan coba cari solusi lain. Bus akhirnya menjadi sebuah pilihan tepat saat itu.
Perjalanan dari Canberra ke Melbourne dilakukan pada malam hari dengan harapan Sabtu pagi sudah mulai di kota Melobourne. Disaat menunggu Jam Pemberangkatan ada orang tua dengana usia 65 tahun yang bertugas cek dan konfirmasi penumpang, yang membuat saya terkejut adalah petugas yang cek dan konfirmasi penumpang itu sekaligus sebagai sopir. Dan tidak sekedar itu saja, banyak orang tua yang masih aktif bekerja baik sebagai pusat informasi wisata maupun petugaskeamanan.
Alhamdulillah pada Hari Sabtu jam 05.00 pagi sampai di terminal bus di Melbourne disambut Oleh pak toro (teman Fasilitator RSMA-Bi) yang siap untuk menemani liburan sehari di kota Melbourne. Perjalanan keliling ke kota Melbourne lebih ramai lagi dikarenakan keluarga pak toro juga ikut. Pelajaran pertama yang bisa di ambil dari perjalanan pagi di Melbourne adalah Pembelian tiket transportasi untuk satu hari baik untuk kereta api, Bus dan Train dengan biaya yang harus di keluarkan $10 per orang.
Pelajaran kedua, saya melihat ada fasilitas Bus khusus / gratis yang keliling terus dengan jumlah yang cukuk banyak untuk mengantarkan ke lokasi lokasi strategis dan bersejarah.Pelajaran ketiga,Perencanaan tata Kota yang bagus sehingga setiap saat orang akan melakukan pengambilan doklumentasi, maka hasilnya sangat bagus dan indah. Ketepatan sekali kalau pak toro juga seorang fotografer, sehingga bannyak sekali foto kenangan yang bisa diabadikan. Pelajaran keempat, Banyak sekali saya temukan orang yang sedang mengekspresikan kemapuannya melalui seni music, melukis bahkan atraksiyang menjadi tontonan bersama dan mereka sangat menikmatinya.
Perjalanan terakhir di Melbourne adalah saya mengunjungi sebuah monument perjuangan. Istriahat sejenak di monument ini karena perjalanan mulai pagi hingga sore sudah banyak sekali objek yang dikunjungi. Setelah itu saya bersama teman teman istirahat di rumah pak toro sambil memesan tiket pesawat via online dari Melbourne ke Sidney. Alhamdulillah pemesanan berhasil dan perjalanan paginya kita lanjutkan menuju ke Sidney.
Setiba di Kota Sidney sasaran utama yang kita rancang ada dua yaituopera house dan tempat souvenir termurah. Dari pesawat kita mencoba cari kereta api yang bisa langsung ke opera. Sesampai di opera saya coba ambil lagi dokumentasi dan lihat lebih dekat opera yang terkenal itu.Diopera tidak membutuhkan waktu lama karena pembelihan souvenir harus dilakukan untuk oleh oleh untuk teman dan kerabat.
Dari Perjalanan dua hari yang melelahkan ada sebuah kenangan yang luar bisa dan pelajaran yang cukup berharga. Kultur yang positif, disiplin yang tinggi dan penghargaan sebuah karya seseorang perlu mendapatkan apresiasi. Semoga kisah perjalanan ini bisa memberikan inspirasi kita bersama.

No comments