Header Ads

test

Musibahku di Musim Haji Tahun 2008

Ahad pagi yang cukup menyenangkan, betapa tidak, pada hari itu paman dan bibiku akan berangkat menunaikan ibadah Haji. Aku dan Keluarga tidak bisa hadir lebih awal karena khawatir kalau anakku yang ketiga nantinya tidak mau diajak menginap. Walau badan masih terasa capek setelah menerima kunjungan 2 hari tanggal 14 dan 15 Nopember 2008 dari SMA Muhammadiyah 1 Jombang. Aku tetap berangkat pada hari itu untuk mengatar ke Alun Alun Sidoarjo, tepatnya tanggal 16 Nopember 2008.

Berangkat dari rumah Jam 05.30 WIB dengan harapan sampai di Medaeng Sidoarjo tidak terlalu siang. Mobil L300 milik SMA Muhammadiyah 1 Gresik Aku Bawa dengan meminta ijin dulu pada kepala Sekolah. Dengan santai aku membawa mobil hingga ke Bunderan waru sidoarjo. Mobil sudah aku persiapkan untuk perjalanan jauh dengan memperbaiki spion pada sabtu malam dan Isi Bensin Rp 100.000,-. Kecerian Istri dan anakku begitu sudah dekat dengan tempat Paman dan Bibi. Aku mencoba mencari jalur tercepat agar sampai ke rumah paman dan bibi dengan mengambil posisi dari bunderan waru ke arah Sidoarjo dan bukan ke Medaeng atau Mojokerto. Pada saat bearada do bawah Jembatan layang, ternyata mobil tidak diperkenankan untuk belok kanan, melainkan harus lurus dan bisa belok di depan Pabrik Maspion Aloha.
Dari sinilah awal musih itu datang, posisi mobil L300 aku arahkan pada posisi jalan sebelah kanan sendiri. Tiba tiba dari arah belakang ada sepeda motor dengan kecepatan tinggi mau melewati mobil yang ada didepannya, namun mobil yang akan dilalui ini ternyata menginjak remnya dan sepeda motor sudah tidak bisa mengusai sepeda motornya dan menabrak mobil yang aku kendarai dari belakang. Brak ... srooooook. Istriku menjeri dan menangis histeris. Aku gak bisa bicara saat itu, seolah mulut ini terkunci. Istriku sangat kaget lagi setelah ada polisi datang menghampiriku karena uang yang ada di dompet hanya tinggal 107 ribu.
Aku mencoba turun dari mobil dengan tenang, yang kemudian ada salah satu korban yang masih bisa jalan menghampriku untuk mengantar ke Rumah Sakit. Teman yang membonceng tadi ternyata luka cukup parah. Aku langsung saja mengiyakan permohonnannya agar ke Rumah Sakit. Dan Rumah Sakit yang ku tuju adalah Rumah Sakit Siti Khodijah Taman Sidoarjo. Ku Coba Aku kendarai Mobil L300 dengan berharap bisa mengantar istri ke rumah paman dan bibi. Akhirnya niatku kesampaian, Aku turunkan istri di depan Toko Dea Wijaya dan Aku minta Aqua Botol. Mengingat aku ngak ngerti Rumah sakit Siti Khodijah, aku putuskan untuk diantar oleh seorang Tukang Ojek.
Pada saat perjalanan menuju Rumah sakit, hujan mulai turun. Tapi hati sudah mulai lega karena istri sudah sampai dirumah paman dan bibi. Aku sangat kasihan sekali dengan pengendara sepeda motor yang ternyata bernama Suparlan. Nama ini aku ketahui setelah proses pendaftaran di rumah sakit Siti Khodijah MuhammadiyahSepanjang Sidoarjo. Aku kemudian menhampiri tukang ojek, dan aku beri dia Rp. 5.000,- Eh minta 10.000,-.Aku bilang pak hanya ini yang aku punya. Kemudian aku mencoba mencari uang seribuan. Eh ternyata ada Rp.3000. Tapi hanya saya berikan 2.000 karena yang 1000 saya pergunakan untuk persiapan telpon di warnet. Yang aku gak habis pikir adalah tiap bulan aku dapat rizki yang mampu membayar nomor Hpku. Namun sampei dengan tanggal 16 Nopember aku gak bisa bayar sehingga Hpku di Blokir.
Setelah Tukang Ojek Pulang, Bapakku datang diantar oleh orang yang saya kenal. Alhamdulillah ada yang bisa menemaniku karena setelah itu ada Polisi yang menanyakan perihal kronologis kejadiannya. Setelah saya jelaskan panjang lebar bersama dengan orang yang di bonceng kemudian STNK dan Simku di minta oleh Pak Polisi. Pada saat Jam sudah jam 07.30 WIB aku bersama istri dan anakku yang sudah diantar lagi oleh orang yang berada di rumah paman dan bibi menooba menhubungi Bu Nur Jannah(Mantan Bendahara SMAM) , ternyata Bu Nur Jannah setelah mengetahui musibah yang aku alami, aku di minta untuk telpon ke Bu Maria Ulfah (Katu SMAM), ternyata gak sambung juga. Jalan keluar terakhir karena uang hanya Rp 1000, aku coba menghubungi bu Sofiyah mahrie (Mantan Kasek SMAM), Alhamdulilah Allah meberikan pertolongan, dan aku minta Pinjaman Rp.1.000.000,- untuk di kirim ke Surabaya melalui pak Fauzin (Staf IT SMAM). Setelah Nego dengan yang sakit, ternyata pada saat jam 08.00 WIB pasien sudah bisa di ajak ke luar dan harus membayar Biaya Rumah Sakit. Aku kita biayanya Cuma 50.000,- Eh ternyata biayanya 103.000. Dengan terpaksa aku coba minta uang ke Bapak. Dan Alhamdulilah Bapak juga memilki uang yang sama yaitu Rp. 3.000,-
Berkat bantuan dari salah satu pengacara yang rumahnya dekat dengan rumah paman dan bibi, aku coba untuk menyelesaikan masalahnya di POS polisi Waru. Ternyata karena hujan sangat Lebat. Pos polisi Tutup dan akhirnya musyawarah kita lakukan di rumah Paman dan Bibi. Pada proses musyawarah inilah sedikit terjadi ketegangan dikarenakan pihak yang kecelakaan minta biaya pengobatan sampai sembuh dan biaya kerusakan sepeda motor sebesar 2 juta. Pamanku marah dan hanya bisa memberikan uang 200 ribu. Karna akan berangkat jam 08.30 WIB, kalau gak terima bisa di selesaikan secara hukum setelah berangkat haji. Aku juga berjanji akan menyelesaikan masalah sepeda motor di kepolisian setelah aku mengantarkan paman dan bibi di Alun Alun Sidoarjo.
Suparlan dan teman –temanya kemudian kembali ke rumahnya, Aku lega sekali, Badan ini rasanya lemas. Kemudian aku coba sarapan karena persiapan berangkat sudah dekat. Alhamdulillah, pada saat perjalanan menuju ke Alun Alun Sidoarjo, pak faizin membawa uang Rp 1 juta. Setelah sampai mengantarkan paman dan bibiku. Aku langsung menyelesaikan masalah ini POS Polisi. Penyelesain secara kekeluargaan memang membutuhkan waktu yang cukup lama. Mulai jam 11.30 sampai jam 13.30 dengan menhadirkan Suparlan untuk bisa menandatangani Surat Pernyataan bermaterai. Aku ucapkan terima kasih pada pak Polisi priyo A.M yang telah membantu musibahku ini hinnga tuntas. Semoga Allah memberikan balasan yang setimpa.
Setelah membuat pernyataan seleseai, aku pulang ke rumah bibi, karena anak dan istri sudah menunggu. Kemudian aku menghibur Istri dan anakku karena tepatnya tanggal 16 Nopember adalah hari Ulang Tahun Istriku, maka aku mengajak ke Bandara Juanda untuk melihat lhat Pesawat Terbang yang lagi turun dan terbang dianjungan Juanda sambil membeli makanan favorit yaitu roti boy. Setelah puas melihat pemandangan di Juanda sampai sore hari, aku pulang ke Gresik dengan ceria lagi.

No comments