Header Ads

test

Buku Panduan Synology Diskstation Seri 1

Buku Panduan Sukses Implementasi Pengembangan Elearning di Sekolah dengan dukungan perangkat Synology Diskstation adalah kelanjutan dari Buku yang pernah saya tulis sebelumnya berjudul “Mengembangkan E-learning Sekolah Step by Step Implementasi menggunakan Moodle” yang diterbitkan oleh Esensi PT Erlangga Group. Pada Buku itu bahas secara mendalam mulai dari konsep LMS, persiapan instalasi, konfigurasi sebagai admin LMS, Pembuatan bahan ajar, Backup restore dan upgrade LMS jika ada perubahan versi.
Dari setiap kegiatan ke kegiatan untuk menjadi narasumber dan mendampingi Sekolah dalam implementasi elearning sekolah, didapati berbagai macan persoalan seputar infrastruktur pendukung. Jika Sekolah memiliki Server dengan Spesifikasi yang cukup cannggih dengan RAM yang besar, namun hanya di install Operating system bukan server. Sehingga layanan yang di perangkat server tidak mampu diakses bersama sama oleh stakeholder yang ada di Sekolah.  Namun terkadang pula ada SDM di sekolah yang cukup handal di sekolah dengan kemampuan mengelola server untuk layanan di sekolah, namun tidak memiliki cukup Perangkat Server yang memadai.
Ada pertanyaan yang menarik dan pasti akan ditanyakan pada setiap kegiatan pelatihan, dalam Mengembangkan TIK Sekolah yang dibutuhkan itu infrastruktur TIK atau Pelatihan kepada Pengguna (dalam hal ini guru dan tenaga kependidikan) ?. Jawaban akan pertanyaan ini akan sangat bergantung dari kondisi yang ada di Sekolah. Karena setiap sekolah juga memiliki infrastruktur dan SDM yang berbeda beda pula sesuai dengan kemampuan sekolah. Sekolah yang sudah memiliki infrastrutur yang memadai, maka diperlukan pelatihan dan sosialisasi pemanfaatan TIK agar alat yang ada bisa berdaya guna. Namun Jika belum memiliki perangkat/infrastruktur yang memadai, maka perlu adanya tenaga ahli atau pendamping TIK untuk membantu sekolah dalam mereview dan merancang pengembangan TIK agar Kultur TIK bisa berjalan dengan baik, mengingat perlu adanya kemampuan untuk memilah dan memilik hardware dan software yang handal serta up to date sesuai dengan kebutuhan sekolah yang bersangkutan.
Pada Era Tahun 2005 sampai 2010, di lingkungan Sekolah masih banyak sekolah yang belum memiliki ruang server sebagai tempat khusus komputer Server. Kalau memiliki serverpun lokasinya bergantung layanan server yang dibutuhkan misalnya untuk server proxy internet ada di Lab Komputer, Layanan program Perpustakaan ada Komputer di ruang Perpustakaan, Program CCTV sekolah maka storagenya dan perangkatnya ada di ruang Kepala Sekolah, Program layanan administrasi berbasis TIK ada Server lagi berada di ruang Tata Usaha.  Masing masing Wakil Kepala Sekolah memilki perangkat Komputer/Laptop yang mendukung proses administrasi sehari hari.
Beberapa Sekolah yang saya damping pada tahun 2005 sampai 2010 dalam mengembangkan layanan TIK di Sekolah mulai saya arahkan untuk memiliki NOC (Network Operation Center) tempat dimana Komputer Server menyatu agar Administrator jaringan bisa memantau, mengawasi dan mengamankan Jaringan. Dengan Sekolah Memiliki NOC, tahapan berikutnya adalah Sekolah memiliki Jaringan Terpusat  (Client-Server) dengan Operating system yang mendukung adanya manajemen File dan User. 
Seiring dengan perkembangan perangkat hardware dan Software, mulailah pada tahun 2011 saya mengenal teknologi Virtualisasi dan pada Tahun 2012 saya mulai menyelenggarakan Workshop Teknologi Virtualisasi di Lingkungan Pendidikan. Untuk Server saya lebih cenderung menggunakan teknologi virtualisasi bare metal dengan VMware ESXi versi 4.1 walupun ada yang merekomendasikan teknologi yang sama dengan PROXMOX (open source). VMware ESXI 4.1 yang kemudian terus berkembang sampai saat ini (versi 6.00) saat tulisan ini dibuat memiliki banyak keunggulan. Dalam 1 komputer fisik bisa di install beberapa system operasi  dan bisa dijalankan secara bersama.
Dengan melakukan instalasi OS yang bisa berjalan bersamaan, Misal Ubuntu Server versi 14.04 dan Windows 2008 Server. Untuk yang Ubuntu Server nanti di install virtualmin untuk layanan Website dan Windows Server untuk Penyimpanan Dokumen dan Server Paket Aplikasi Sekolah. Dengan layanan yang mampu memenuhi kebutuhan dengan 2 OS berjalan bersamaan inilah kemudian sering dinamakan dengan server cerdas. Spesifikasi perangkat untuk bisa menjalankan Teknologi virtualisasi ini dengan minimal 2 OS berjalan bersama ini minimal membutuhkan RAM 8 GB.
Dalam perjalanan setelah melakukan instalasi teknologi ini, saat dilakukan pendampingan bisa berjalan dengan baik, namun saat pendampingan selesai, masalah sering muncul karena teknologi baru membutuhkan waktu untuk  adaptasi sehingga karena tidak terbiasa banyak yang kemudian tidak berlanjut dengan teknologi ini. Yang merasa sulit, tidak bisa terkoneksi, tidak familiar dan alasan lain.
Namun demikian secara umum kebutuhan Sekolah dalam mengembangkan layanan  TIK di Sekolah khususnya Elearning di Sekolah dibagi menjadi 2 bagian, yaitu kebutuhan dasar (primer) dan Kebutuhan optional sekunder. Untuk kebutuhan Dasar (primer) antara lain :
-        File Server atau server yang berfungsi untuk menyimpan dokumen elektronik
-        BackUp Server yaitu server yang berfungsi untuk backup dokumen sebagai penjamin keamanan  dokumen
-        Web Server yaitu server yang berfungsi untuk memberikan layanan aplikasi berbasis web (web site dll)
-        Database Server yaitu server yang berfungsi untuk menampung data dari web site dan program aplikasi
Adapun untuk Kebutuhan Optional (Sekunder) antara lain :
-        Email Server yaitu server untuk layanan email
-        NVR Server kepanjangan dari Network Video Recording yaitu server untuk menampung rekaman video dari IP Camera
-        Audio Server yaitu server yang dapat memancarkan audio (audio streaming) layaknya radio online
-        Video Server yaitu server yang dapat memancarkan video (video streaming) layaknya TV Online

Dari 2 Kebutuhan diatas, apakah hanya membutuhkan 1 Server saja untuk bisa melayani itu semua ?. kalau untuk melayani semua kebutuhan itu pastilah perlu dipertimbangkan, jika pengguna yang akses banyak secara bersama, maka pembagian tugas dan layanan harus diterapkan. Namun ditahap awal dengan 1 perangkat dan untuk memulai intranet dengan perangkat ini sudah memadai. Perangkat yang saya maksud adalah Storage Multi Fungsi dengan menggunakan Synology Diskstation. Sebenarnya ada beberapa Storage server yang memiliki kemampuan seperti diatas, meski tidak sama persis, namun pada panduan ini  menggunakan Merk Synology DiskStation.
Synology DiskStation merupakan Hybrid Storage Server yang dapat berfungsi sebagai file server atau NAS (network attach Storage) maupun sebagai SAN (storage area network) melalui layanan iSCSI nya.  Selain sebagai NAS dan SAN, Synology juga memiliki semua fitur-fitur untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder seperti tersebut di atas, sudah include dalam paket pembeliannya. aplikasi tersebut terbagi dalam kategori BackUp, Multimedia, Business, Security dan Utility, jadi  tinggal pilih fitur-fitur yang akan di aktifkan dengan cara yang sangat mudah dan User Friendly dengan panel pengaturan (console) berbasis web.
Melalui fitur Cloud Station atau File Server, maka akan dimudahkan dalam manajemen dokumen, tidak perlu lagi bingung tempat penyimpanan dokumen, karena semua dokumen bisa di akses dari mana saja secara online bahkan dapat di buka dari berbagai device mulai dari smartphone, tablet hingga laptop tidak peduli apapun Operating Systemnya semua bisa buka, edit bahkan sinkronisasi dengan setiap device yang dikehendaki. Jadi apapun jenis dokumennya, apapun devicenya, apapun operating systemnya dapat dilayani oleh All In One Server Synology Diskstation.


Dari sudut pandang keamanan datanya, All In One Server Synology Diskstation telah dilengkapai dengan fitur software otomatis backup, dan dari hardware juga diamankan dengan fitur SHR (synology hybrid raid) dimana kemampuan SHR lebih baik dari teknologi Mirrorring Disk Raid 5 yaitu dalam hal fleksibilitas besaran harddisknya bisa berbeda-beda dengan konsep mirror sebesar kapasitas harddisk yang terkecil dan partisi sisanya dapat dimanfaatkan untuk volume yang lain.
Sampai dengan Buku Panduan ini saya tulis, Sekolah yang menggunakan Synology Diskstation dan saya damping untuk implementasi ini adalah SMK Muhammadiyah 1 Sangatta Utara Kutai TImur Kalimantan Timur, SMA Negeri 1 Nganjuk dan SMA Negeri 1 Geger kabupaten Madiun

No comments