Header Ads

test

Nonton Bareng film Laskar pelangi

Pada hari Jum’at tanggal 17 oktober 2008 adalah hari yang tidak pernah terlupakan dalam sejarah hidupku. Bermula dari program khusus yang digagas Majlis Dikdasmen Cabang Gresik yang mengerahkan guru, karyawan kompleks perguruan Muhammadiyah Gresik (TK, PADU, SD 1, SD2, SD3, SMP dan SMA Muhammadiyah 1 Gresik ) untuk nonton bareng Film laskar pelangi. Bukan masalah harga karcisnya, namun Guru senior sampai dengan karyawan baru bahkan ada yang membawa keluarganya untuk bisa ikutan nonton bareng film tersebut. Karena jumlah yang begitu banyak maka memerlukan 3 BIS untuk bisa mengantarkan rombongan ke Tunjuganan Plasa Surabaya . Ini merupakan kali pertama sebuah film yang mampuuntuk menggugah para guru khususnya guru kompleks untuk melihat bersama setelah membaca novel terlaris karya andrea herata yaitu laskar pelangi.
Berangkat dari depan Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik sekitar Jam 16.00 WIB dan sampai di parkir Tunjungan Plasa Surabaya Jam 17.15. Jelang Pemutaran Film, ada suasana yang tidak aku temukan pada acara tahunan SMA yang mengajak seluruh keluarga besar untuk rekreasi bersama di Malang dan Silaturrahim keluarga Besar Perguruan Muhammadiyah Gresik yaitu suasana keakraban antara guru dari unit 1 dengan dengan guru dari unit lain.
Tepat pukul 17.30 WIB, rombongan dari Perguruan Muhammadiyah Gresik mulai antri memasuki gedung Tunjungan 21 Jalur 4. Sambil memegang nomor kursi yang aku peroleh, aku mencoba mencari bersama kepala Sekolah SMA yang memang dulu juga teman seperjuangan waktu kuliah S-1 di UMG. Pada Saat duduk, filmpun mulai diputar.
Diawal cerita, memang menggambarkan seperti yang tertuang dalam novelnya, detik detik penerimaan siswa baru yang menunggu 1 siswa supaya genap 10 siswa. pada saat adegan inilah aku menangis tak terbendung, Hal yang mungkin sama aku alami selama 10 tahun terakhir saat penerimaan siswa baru, dapat siswa berapa ya, kuota terpenuhi apa tidak ya dan seterusnya, itu menghantui saya dan beberapa teman seperjuangan yang memang bertanggung jawab menjadi panitia. Sementara guru yang lain mungkin bisa berlibur bersama keluarga.
Banyak Hal dalam film ini yang memberikan motivasi dan pelajaran baik terhadap seorang guru, peserta didik dan kepala sekolah. Namun demikian, semua kembali pada diri kita masing masing.

No comments